๐ŸŒ‚ Ciri Khas Restrukturisasi Ekonomi Gorbachev Adalah

Agris98Di akhir berdirinya Soviet, Gorbachev sempat melakukan kebijakan yg sangat terkenal yaitu Glasnost (keterbukaan) dan Perestroika (Restrukturisasi). Strategi soviet ini yg akan memberikan kontribusi terhadap berakhirnya Perang Dingin, dihapus peran konstitusional Komunis pihak pemerintahan negara, dan secara tidak sengaja menyebabkan pembubaran Uni Soviet. Secaraumum, perestroika bisa digambarkan sebagai restrukturisasi atau upaya modernisasi dan meningkatkan standar kehidupan, sedangkan glasnost dapat diartikan sebagai keterbukaan (beberapa literatur memakai istilah publicity sebagai padan kata, sedangkan yang lain menggunakan istilah openness ). Cirikhas restrukturisasi ekonomi Gorbachev adalah. Berikut jawaban yang paling benar dari pertanyaan: Untuk memperbaiki kondisi Uni Soviet yang kacau, Gorbachev memperkenalkan dua model kebijakan yaitu glasnost dan perestroika. Ciri khas restrukturisasi ekonomi Gorbachev adalah? negara menyerahkan pengelolaan ekonomi sepenuhnya ke pihak Cirikhas restrukturisasi ekonomi Gorbachev adalah. A. Uni Soviet membuka diri terhadap kapitalisme. B. Ekonomi lebih terbuka di bawah kontrol partai komunis. C. Negara menyerahkan pengelolaan ekonomi sepenuhnya ke pihak swasta. D. Orang-orang barat dizinkan berbisnis di Uni Soviet. E. Menjalankan kapitalisme dengan sistem komando. 5. Cirirestrukturisasi ekonomi dan politik Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, perestroika atau restrukturisasi ekonomi dan politik oleh Gorbachev ini lebih menekankan pada pertumbuhan ekonomi Uni Soviet. Maka kebijakan ekonomi yang dibuatnya lebih berfokus pada bidang ekonomi. Halaman Selanjutnya Dilansirdari Encyclopedia Britannica, untuk memperbaiki kondisi uni soviet yang kacau, gorbachev memperkenalkan dua model kebijakan, yaitu glasnost dan perestroika. ciri khas restrukturisasi ekonomi gorbachev adalah negara menyerahkan pengelolaaan ekonomi sepenuhnya ke pihak swasta. terjawabCiri khas restrukturisasi ekonomi gorbachev adalah 1 Lihat jawaban Iklan Agris98 Di akhir berdirinya Soviet, Gorbachev sempat melakukan kebijakan yg sangat terkenal yaitu Glasnost (keterbukaan) dan Perestroika (Restrukturisasi). Cirikhas restrukturisasi ekonomi Gorbachev adalah .. answer choices negara menyerahkan pengelolaan ekonomi sepenuhnya ke pihak swasta Uni Soviet membuka diri terhadap kapitalisme menjalankan kapitalisme dengan sistem komando ekonomi lebih terbuka di bawah pengawasan partai komunis orang-orang Barat diizinkan berbisnis di Uni Soviet Question 11 Glasnostmemberikan kebebasan berbicara yang lebih besar. Pers menjadi jauh lebih merdeka, dan ribuan tahanan politik dan banyak pembangkang di bebaskan. Sementara tujuan utama Gorbachev dalam mengadakan glasnost adalah untuk menekan kaum konservatif yang menentang kebijakan-kebijakan restrukturisasi ekonominya (perestroika), ia pun berharap melalui berbagai keterbukaan, debat dan partisipasi . - Hingga 1 Januari 1991, Uni Soviet adalah negara terbesar di muka bumi. Wilayahnya mencakup hampir seperenam permukaan daratan bumi. Lebih tepatnya seluas km persegi. Area sebesar itu dihuni penduduk sebanyak 290 juta jiwa dengan beragam etnis, mulai dari Rusia 50,78 persen, Ukraina 15,45 persen, Uzbek 5,84 persen, Belarusia 3,51 persen, Kazakh 2,38 persen, hingga Armenia 1,62 persen. Uni Soviet berhasil mengalahkan pasukan Nazi Jerman pada Pertempuran Berlin 1945, punya puluhan ribu senjata nuklir, mendirikan Pakta Warsawa pada 1955 sebagai aliansi militer negara-negara Blok Timur, dan sukses mengembangkan program luar angkasa sejak 1950-an. Sejumlah prestasi mentereng itu sudah layak untuk menggelari Soviet dengan sebutan adikuasa. Catatan CIA World Factbook pada 1991 menyebut, tingkat literasi rakyat Uni Soviet tergolong tinggi dengan 98 persen warga berusia di atas 15 dapat membaca dan menulis. Usia harapan hidup rakyat Uni Soviet rata-rata 65 tahun untuk laki-laki, dan 74 tahun untuk perempuan. Tingkat migrasi penduduknya nol persen. Tapi segala kejayaan itu runtuh sejak 1 Januari 1991. Uni Soviet mengalami keretakan hebat. Para pemimpin Rusia, Ukraina, dan Belarusia tiga negara pelopor berdirinya Uni Soviet menandatangani perjanjian yang mengatur persemakmuran negara-negara merdeka pada 8 Desember 1991โ€”itulah pertanda awal bubarnya Uni Soviet. Stasiun televisi Rusia pada 21 Desember 1991 bahkan memulai program siaran dengan pengumuman "Selamat malam. Inilah beritanya. Negara Uni Soviet kini sudah tidak ada lagi. "Mikhail Gorbachev memilih mengundurkan diri dari kursi pemimpin tertinggi Uni Soviet di tanggal 25 Desember 1991. Keesokan harinya, pada 26 Desember 1991, tepat hari ini 27 tahun lalu, Uni Soviet resmi bubar dengan ditandai pengambilalihan kantor-kantor Uni Soviet oleh pemerintahan Rusia. Kepergian Stalin, Reformasi Soviet Untuk sebuah negara adidaya, dengan hanya bertahan 70 tahun 1922-1991 jelas merupakan rentang yang pendek. Ada banyak faktor yang memengaruhi bubarnya negara adikuasa pemimpin Revolusi Bolshevik Vladimir Lenin meninggal pada 1924, tampuk kekuasaan Uni Soviet jatuh di tangan Joseph Stalin. Di masa inilah wajah Soviet lebih banyak berbicara kepada dunia ketimbang masa kepemimpinan singkat Lenin. Seperti dilaporkan BBC, Stalin memilih memperkuat kebijakan "sosialisme di satu negara" ketimbang revolusi sosialisme dunia. Ide-ide Stalin kemudian populer di kalangan Partai Komunis Uni Soviet PKUS sebagai partai penguasa tunggal. Stalin menggenjot program yang bakal membikin Soviet menjadi negara industri modern. Ia mendorong peningkatan produksi di sektor batubara, minyak, baja dan lainnya. Stalin juga memodernisasi pertanian dengan cara mengambilalih alat produksi untuk dikelola Joseph Stalin pada 5 Maret 1953 membuat kontrol kuat Uni Soviet kian mengendur. Banyak orang berduka karena kehilangan pemimpin besar yang mengubah Uni Soviet dari ekonomi feodal menjadi kekuatan industri serta berperan mengalahkan Adolf Hitler. Namun bagi jutaan orang yang dipenjara akibat kebijakan Stalin, kematian orang yang mereka sebut sebagai salah satu diktator paling kejam di dunia itu membawa harapan baru. Faksi-faksi yang tidak puas kepada rezim Stalin mulai melakukan The Dilemmas of De-Stalinization Negotiating Cultural and Social Change in the Khrushchev Era 2006, sejarawan Polly Jones menegaskan, saat Nikita Khrushchev menggantikan Stalin, dimulailah program Khrushchev Thaw yang sebenarnya merupakan upaya de-Stalinisasi Uni Soviet. Khrushchev mengkritik pengkultusan sosok Stalin dalam pidato di Kongres Partai Komunis Uni Soviet PKUS ke-20 pada 25 February 1956. Ia juga melonggarkan aturan-aturan ketat dan membebaskan tahanan politik era Stalin. Reformasi Soviet terus digenjot hingga naiknya Mikhail Gorbachev sebagai sekretaris jenderal PKUS pada 11 Maret 1985. Ia meluncurkan program percepatan ekonomi dan merampingkan birokrasi pemerintahan yang dianggap ruwet. Encyclopaedia Britannica mencatat, dibanding merangsang kebangkitan komunisme, Gorbachev lebih memilih kebijakan glasnost "keterbukaan" dan perestroika "restrukturisasi".Glasnost dimaksudkan untuk mendorong dialog dan membuka pintu kritik terhadap seluruh aparat Uni Soviet. Kontrol negara atas media maupun opini publik mengendur, gerakan reformasi demokratik menggema di seluruh Uni Soviet. Sedangkan perestroika ditujukan untuk memperkenalkan kebijakan pasar bebas bagi industri yang dikelola pemerintah. Kontrol harga juga dicabut di beberapa pasar meski struktur birokrasi komunis masih tetap Presiden Amerika Serikat AS Ronald Reagen meluncurkan program Pertahanan Strategis pada 1983, di mana AS membangun sistem pertahanan rudal balistik antarbenua, Soviet merespon dengan menaikkan anggaran militer. Diperkirakan anggaran militer Soviet berada di angka 10 sampai 20 persen dari Produk Domestik Bruto PDB negara. Prioritas pendanaan militer ini berbanding terbalik dengan tren ekonomi yang lesu. Bahkan di era Gorbachev yang mencanangkan transisi pasar bebas, dukungan dari para inovator teknologi dan wirausahawan masih diarahkan ke hal-hal yang berkaitan dengan industri faktor gabungan tersebut makin mendorong gerakan separatis Soviet tumbuh subur. Ditambah lagi kenyataan bahwa Soviet terdiri dari beragam kelompok etnis yang memiliki identitas kebangsaan sendiri. Infografik Mozaik Bubarnya Uni Soviet Berakhirnya Perang Dingin? Perang Dingin ditandai dengan aksi berebut pengaruh secara sengit antara Uni Soviet dan AS. Setelah Perang Dunia II 1939-1945 berakhir, muncul dua kekuatan besar Blok Barat yang dipimpin AS dan Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet. Medium politik, ekonomi, hingga propaganda dipakai untuk berebut pengaruh serta dukungan dari negara-negara yang baru merdeka setelah PD II. Hancurnya Uni Soviet jelas memengaruhi peta perseteruan Blok Timur dan Barat. Di akhir 1991, adikuasa itu hancur berkeping-keping menjadi 15 negara baru yang independen, termasuk Rusia sebagai sebuah negara demokrasi. Vladislav Zubok dalam A Failed Empire The Soviet Union in The Cold War from Stalin to Gorbachev 2007 menyebut, reformasi Mikhail Gorbachev yang mengakhiri isolasi, membongkar dogma-dogma ideologis, serta menampilkan wajah baru Soviet berakhir dengan kebangkrutan. Momen ini sekaligus dianggap mengakhiri era Perang sesungguhnya Perang Dingin tidak benar-benar selesai. Uni Soviet runtuh, Rusia berdiri sebagai negara pewaris sisa kejayaannya. Perseteruan Rusia dengan AS dalam bingkai Perang Dingin masih berlanjut. Kedua negara masih secara rutin melakukan praktik spionase. Tak jarang keduanya memergoki aksi tersebut dan saling mendeportasi diplomat, mengusir warga negara, menangkap agen rahasia, dan lainnya. - Politik Penulis Tony FirmanEditor Ivan Aulia Ahsan Mahasiswa/Alumni Universitas Indraprasta PGRI21 Juli 2022 0305Jawaban yang benar adalah c. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Untuk memperbaiki kondisi Uni Soviet yang kacau, Gorbachev memperkenalkan dua model kebijakan, yaitu Glasnost dan Perestroika. Ciri khas restrukturisasi ekonomi Gorbachev adalah dengan desentralisasi ekonomi dimana pemerintah menyerahkan pengelolaan ekonomi ke pada pihak swasta, hal ini tidak sejalan dengan komunisme Soviet yang melakukan komando dalam kegiatan ekonomi produksi dll. Kebijakan tersebut berdampak pada keinginan negara-negara bagian memisahkan diri dari Soviet. Mereka menganggap bahwa kounisme di Soviet telah hancur dan tak mampu berkembang sesuai jaman. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah C. desentralisasi ekonomi Semoga membantu yaa Dalam setiap pengenalan ide atau konsep baru, tidak jarang timbul pro-kontra antara mereka yang memegang teguh prinsip-prinsip lama dan menolak ide tersebut, dengan yang mendukung adanya perubahan. Demikian pula yang terjadi di negara Uni Soviet the Union of Soviet Socialist Republics/USSR pada saat diperkenalkannya perestroika dan glasnost. Artikel ini akan menyajikan pemahaman dasar mengenai konsep perestroika dan glasnost yang diperkenalkan oleh salah satu tokoh penting Uni Soviet kala itu, sekaligus pemenang Nobel perdamaian 1990, yakni Mikhail Sergeyevich Gorbachev. Mengingat luasnya ruang lingkup diskusi tentang dua konsep tersebut, maka tulisan ini membatasi ulasan pada hal-hal yang berkaitan dengan sosial-ekonomi. Dasarwarsa 1980โ€™an, Uni Soviet berada dalam fase gelombang ketiga third wave setelah perang dunia dan perang dingin, yang ditandai dengan perubahan sosial-ekonomi-politik, antara lain berupa peningkatan kebutuhan masyarakat Uni Soviet akan pengetahuan baru yang lebih luas serta lingkungan yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Pada pertengahan 1985, perestroika dan glasnost diperkenalkan oleh Gorbachev, dalam usahanya untuk mengubah citra negara yang lekat dengan ketertutupan dan hal-hal yang tersembunyi. Beberapa studi menyebutkan tiga pilar pemikiran Gorbachev tentang reformasi, selain perestroika dan glasnost, ada satu elemen lagi, yakni demokratizatsiia demokratisasi Freeze, G editor. Russia A History, 2009. Namun demikian, demokratizatsiia tidak akan dibahas dalam tulisan ini. Secara umum, perestroika bisa digambarkan sebagai restrukturisasi atau upaya modernisasi dan meningkatkan standar kehidupan, sedangkan glasnost dapat diartikan sebagai keterbukaan beberapa literatur memakai istilah publicity sebagai padan kata, sedangkan yang lain menggunakan istilah openness. Berikut beberapa pokok pikiran Gorbachev mengenai konsep reformasi yang menjadi gagasannyaGorbachev mengungkapkan bahwa telah terjadi perubahan dalam pola hubungan antara Uni Soviet dan Amerika Serikat, yang sebelumnya kental dengan nuansa konfrontasi, menjadi lebih pada pola interaksi, dan dalam beberapa hal menjadi partner kerja. Lebih lanjut, Gorbachev meyakini bahwa komunikasi telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Hal ini menciptakan pola-pola komunikasi yang menghubungkan berbagai negara. Dalam pandangannya, Gorbachev menyatakan bahwa tatanan global hanya bisa dibangun melalui kebebasan untuk menentukan pilihan hidup dan kepentingan-kepentingan yang saling menguntungkan semua pihak. Menurut Gorbachev, perestroika merupakan transisi dari totalitarianisme menuju demokrasi, pluralisme dalam politik dan ekonomi, serta manifestasi atas kebebasan berpendapat dan memeluk keyakinan. Di bidang ekonomi, perestroika diwujudkan dalam upaya mereformasi pasar domestik, mempromosikan investasi kepada dunia luar, memberikan kesempatan luas pada sektor swasta, memberikan insentif pada tenaga kerja, serta melakukan restrukturisasi harga. Gorbachev percaya bahwa apabila perestroika berjalan dengan efektif, maka konsep ini akan membawa Uni Soviet ke dalam tata kelola dunia baru yang lebih baik. Gorbachev, M. The Road We Traveled The Challenges We Face, 2006. Sementara dalam glasnost terdapat beberapa poin yang menjadi dasar pemikiran, diantaranyaKonsep glasnost antara lain dimanifestasikan dalam kebebasan memperoleh informasi dan menyatakan pendapat di depan publik. Selain itu, glasnost menyediakan ruang untuk mengkritisi atau mendebat topik/masalah riil, misalnya menyangkut ekonomi, sosial, jurnalistik, serta kebudayaan. Glasnost juga berfungsi sebagai media untuk menata sistem politik, ekonomi, serta melawan fenomena negatif seperti korupsi, tata kelola pemerintahan yang buruk, serta hal-hal negatif lain. Lebih lanjut, glasnost menciptakan kondisi dimana setiap warga negara berhak mengambil peranan dalam diskusi mengenai hal apapun serta menentukan keputusan yang menyangkut kepentingan masyarakat. Lebih jauh, seperti dikemukakan sebelumnya, setiap konsep baru yang diperkenalkan hampir selalu diwarnai dengan pertentangan pendapat antara yang mendukung dengan yang menentang. Pandangan yang mengapresiasi konsep perestroika dan glasnost. Jajak pendapat publik mengenai upaya transformasi tata kelola pemerintahan ditanggapi positif oleh mayoritas masyarakat. Dampak reformasi terhadap perekonomian antara lain terlihat dari terbukanya kesempatan yang lebih luas bagi investasi asing untuk mengambil peran dalam perekonomian domestik, diperkenalkannya sistem ekonomi pasar, adanya unsur kompetisi yang lebih terbuka, restrukturisasi sistem perburuhan dan pengupahan, serta terbukanya kesempatan ekspor produk-produk domestik. Di sisi sosial-budaya, perkembangan positif terlihat dari semakin banyaknya kegiatan pertukaran pelajar antara Uni Soviet dengan negara-negara lain, sehingga memberikan kontribusi positif berupa lahirnya pemikiran-pemikiran dan ilmuwan-ilmuwan baru. Bidang jurnalistik berkembang pesat, ditandai dengan bermunculannya berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, majalah, koran, dan buku-buku literatur. Semakin terbukanya peluang untuk mempromosikan kebudayaan dan pariwisata domestik ke dunia internasional, sehingga berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri Magstadt, T. Gorbachev and Glasnost A New Soviet Order?, Cato Institute Policy Analysis No. 117, March 20, 1989. Pendapat yang mengkritisi kebijakan perestroika dan glasnost. Kebebasan yang ditawarkan oleh konsep ini diyakini memicu timbulnya silang pendapat yang tajam hingga mengakibatkan meluasnya pertikaian antar etnis. Beberapa kalangan akademisi menyatakan bahwa konsep yang diperkenalkan Gorbachev ini lebih ditujukan untuk meraih simpati publik, terutama kaum pekerja, serta perhatian dari dunia internasional dalam rangka suksesi kepemimpinan negara Merkushev, A. The Russian and Soviet Press A Long Journey From Suppression to Freedom via Suppression and Glasnost, Discussion Paper, August, 1991. Reformasi ekonomi yang ditawarkan dianggap tidak berhasil memperbaiki perekonomian negara, sebab reformasi ekonomi pada hakikatnya memberikan peluang kepada sektor swasta untuk masuk dalam aktivitas usaha, dengan mendapatkan perlindungan hukum dari negara, sementara reformasi ekonomi pada perestroika sebenarnya hanya memodifikasi sistem lama sosialis yang sudah berjalan puluhan tahun dengan tujuan efisiensi. Dengan kata lain, tidak ada perubahan signifikan dalam sistem perekonomian. Studi lain mengungkapkan bahwa konsep perestroika hanyalah taktik Gorbachev untuk meraih simpati dunia internasional, terutama negara-negara kapitalis, untuk membantu perekonomian Uni Soviet. Tujuan sebenarnya adalah agar sistem sosialis mampu bangkit dan berdiri sejajar dengan sistem kapitalis. Crozier, B. The Other Side of Perestroika The Hidden Dimension of the Gorbachev Era, Demokratizatsiya 4 No. 1, 1996. Akhir kata, reformasi, transformasi, serta istilah lain yang menggambarkan adanya proses perubahan hampir selalu memantik berbagai pendapat yang bertentangan, dimana satu pihak ingin tetap mempertahankan kenyamanan yang sudah dirasakan seraya memandang sinis pemikiran baru, sementara pihak lain berkeyakinan bahwa konsep baru akan membawa perubahan yang lebih baik daripada sebelumnya. ** ARTIKEL TERKAIT Memahami Teori Pertumbuhan Populasi Thomas Robert Malthus Mengenal Kebijakan Proteksionisme dalam Perekonomian dan Perdagangan Memahami Konsep Ekonomi Digital Digital Economy Indonesia Membangun mewujudkan kemandirian ekonomi, menuju poros maritim dunia

ciri khas restrukturisasi ekonomi gorbachev adalah